BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Belajar
adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman.,Belajar
bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami,
hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan
kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati (dialami ) oleh orang yang sedang
belajar dan juga dapat diamati oleh orang lain.
Pembelajaran adalah
suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa.
Untuk menciptakan dan
menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran yang berprestatif dan
menyenangkan, perlu diketahui berbagai landasan yakni prinsip-prinsip maupun
teori belajar.
Prinsip belajar adalah landasan berpikir,landasan berpijak, dan
sumber motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara
pendidik dengan peserta didik.
Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik
bagi siswa maupaun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Prinsip Menurut Para
Ahli ?
2. Bagaimana Pengertian Belajar Menurut Para
Ahli ?
3. Bagaimana Pengertian Prinsip Belajar Menurut
Para Ahli?
4. Bagaimana Prinsip-Prinsip Belajar yang Terkait dengan Proses Belajar ?
C. Tujuan Makalah
1.Untuk Mengetahui Pengertian Prinsip Menurut
Para Ahli
2.Untuk Mengetahui Pengertian Belajar Menurut
Para Ahli
3.Untuk Mengetehui Pengertian Prinsip Belajar
Menurut Para Ahli
4. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Belajar yang Terkait
dengan Proses Belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip
Sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama (Badudu&Zein,
2001:1089)
Sesuatu yang menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak dsb (Syah
Djanilus, 1993)
Sesuatu kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti dengan
sendirinya (Dardiri, 1996).
B.
Pengertian Belajar
Beberapa ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsiran
tentang “belajar”. Sering kali pula rumusan dan tafsiran mereka itu berbeda satu
sama lain. Dalam uraian berikut ini diperkenalkan beberapa rumusan tentang
belajar guna melengkapi dan memperluas pandangan.
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui
pengalaman. Di dalam rumusan tersebut terkandung makna bahwa belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, melainkan lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan
hanya penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan ( Oemar Hamalik,
2001: 27 ).
Wingkel, 1987 :
“belajar adalah suatu aktifitas mental & psikis dalam berinteraksi dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku pada diri sendiri.”Belajar
adalah suatu proses/usaha sadar yang dilakukan olehindividu untuk menghasilkan
perubahan tingkah laku baik dalam aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap
dan nilai) maupun psikomotor (keterampilan) sebagai hasil
interaksinya dengan lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian ini berbeda dengan pengertian lama tentang
belajar yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa
belajar adalah latihan-latihan pembentukan kebiasaan secara otomatis, dan
seterusnya (Atang Kusdinar dkk, 1989 : 7 ).
C. Prinsip Belajar
Prinsip belajar menurut Gestalt adalah transfer belajar
pendidik dan peserta didik sehingga mengalami perkembangan dari proses
interaksi belajar mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan
peserta didik akan mampu menghadapi permasalahan dengan sendirinya melalui
teori – teori dan pengalaman – pengalaman yang sudah diterimanya.
D. Prinsip-Prinsip Belajar yang Terkait dengan Proses
Belajar
Menurut pandangan awam, belajar adalah kegiatan seseorang
yang tampak dalam wujud di dalam kelas, mendengarkan guru yang sedang menerangkan,
menghafal sesuatu atau mengerjakan kembali apa yang telah diperolehnya di
sekolah. Tetapi, pendapat para ahli pendidikan tentang makna belajar lebih luas
lagi, misalnya dengan adanya konsep long – life educatioan, bahwa
seluruh gerak dan tempat hidup siswa merupakan kegiatan belajar.
Karena subjek ajar adalah peserta didik, maka mau tidak mau
peserta didik harus aktif. Jadi, bejar tidak lain adalah proses yang
memungkinkan berbagai potensi yang ada pada diri peserta didik dalam
berinteraksi secara aktif dengan guru, peserta didik lain dengan konsep dan
fakta yang muncul di dalam kelas, dan dengan lingkungan belajar sebagai satu
kesatuan.
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari kegiatan yang
dinamakan belajar – mengajar. Manusia harus belajar berbagai aspek untuk
mempertahankan hidup, prestasi dan untuk berbagai kepentingan lainnya. Juga,
baik disadari maupun tidak, akan diajarkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan
sehari – hari kepada orang yang ada di sekeliling kita.
sering didengar kata belajar dan mengajar, tetapi apa arti
belajar dan mengajar itu. Peserta didik bertugas belajar, dan guru bertugas
mengajar. Pengertian belajar dan mengajar ini sering kali terasa tidak jelas.
Secara umum belajar adalah proses perubahan perilaku akibat interaksi dengan
lingkungan ( Atang Kusdinar dkk 1989 : 78 ).
Banyak teori dan prinsip – prinsip belajar yang dikemukakan
oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan.
Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang elative
berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik
bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru dalam
upaya meningkatkan mengajarnya.
Berikut ini prinsip – prinsip belajar yang dikemukakan oleh
Rothwal A. B. (1961) adalah
1. Prinsip Kesiapan
Proses belajar dipengaruhi kesiapan siswa, yang dimaksud
kesiapan siswa ialah kondisi yang memungkinkan ia dapat belajar.
2. Prinsip Motivasi
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang
terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai
kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
3. Prinsip Persepsi
Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia
memahami situasi. Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup.
Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang
lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu.
4. Prinsip Tujuan
Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan di terima
oleh para siswa pada saat proses terjadi. Tujuan ialah sasaran khusus yang
hendak di capai seseorang.
5. Prinsip Perbedaan Individual
Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan
individual dalam kelas dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar
setinggi – tingginya. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkat sasaran
akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.
6. Prinsip Transfer dan Retensi
Belajar dianggap bermanfaat bila seseorng dapat menyimpan
dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru. Apapun yang dipelajari dalam
suatu situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. Proses
tersebut dikenal sebagai proses transfer. Kemampuan seseorng untuk menggunakan
lagi hasil belajar di sebut retensi.
7. Prinsip Belajar Kognitif
Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan penemuan.
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan
masalah dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku
baru, berpikir, bernalar, menilai dan berimajinasi.
8. Prinsip Belajar Afektif
Proses belajar afektif seseorang menemukan bagaimana ia
menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru. Belajar afektif mencakup nilai,
emosi, dorongan, minat dan sikap.
9. Prinsip Belajar Evaluasi
Jenis cakupan validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses
belajar saat ini dan selanjutnya pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi
individu untuk menguji kemajuan dalam mencapai tujuan.
10. Prinsip Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia
mampu mengendalikan aktivitas raganya. Belajar psikomotor mengandung aspek
mental dan fisik.
Secara Umum, Prinsip-prinsip belajar berkaitan
dengan :
1. Perhatian Dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam
kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap
bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage n Berliner,
1984: 335 ).
2. Keaktifan Belajar
Kecendrungan psikologi dewasa
ini menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan
untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemampuan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak
bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang
lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendri.
Mon Dewey misalnya
mengemukakan, bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa
untuk dirmya sendiri. maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru
sekedar pembimbing dan pengarah (John Dewy 1916. dalam Dak ks, 1937:3 1).
Dalam setiap proses
belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam
bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan
psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar,
menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya.
3. Keterlibatan Langsung
Dalam Belajar
Di muka telah dibkarakan
bahwa belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa yang, belajar adalah
mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Edgar Dale dalam
penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerueut pengalamannya
mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman
langsung.
4. Pengulangan Belajar
Prinsip belajar yang
menekankan perlunya pengulangan yang dikemukakan oleh teori Psikologi Dava.
Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang
terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat. mengkhayal, merasakan.
berpikir. dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka dasya-daya
tersebut akan berkembang.
5. Sifat Merangsang Dan
Menantang Dari Materi Yang Dipelaiari
Teori Medan (Field
Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa dalam, situasi belajar berada dalam
suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajar siswa menghadapi
suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yang
mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu
yaitu dengan mempelajari bahasa belajar tersebut.
6. Pemberian Balikan Atau
Umpan Balik Dan Penguatan Belajar
Prinsip belajar yang
berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar
operant Conditioning dari B.F. Skinner. Kalau pada teori conditioning yang diberi
kondisin adalah stimulusnya, maka pada operant conditioning yang diperkuat
adalah responsnya. Kunci dari teori belajar im adalah law of effect – nya
Thomdike. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan
mendapatkan hasil yang haik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akan merupakan
balikan yang menyenangkan dan berpengarub baik bagi usaha belajar selanjutnya.
Namum dorongan belajar itu menurut B.E Skinner tidak saja oleh penguatan yang
menyenangkan tetapi juga ada yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain
penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar (gage dan Berliner,
1984: 272).
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Prinsip belajar adalah
landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik.
Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa
maupaun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan.
Berikut ini prinsip-prinsip belajar yang
dikemukakan oleh Rothwal A.B. (1961) adalah :
1. Prinsip Kesiapan
(Readinees)
2. Prinsip Motivasi
(Motivation)
3. Prinsip Persepsi
4. Prinsip Tujuan
5. Prinsip Perbedaan
Individual
6. Prinsip Transfer dan
Retensi
7. Prinsip Belajar Kognitif
8. Prinsip Belajar Afektif
9. Prinsip Belajar Evaluasi
10. Prinsip Belajar
Psikomotor
Prinsip – Prinsip Belajar Menurut Rochman Nata
Wijaya dkk
1. Prinsip
efek kepuasan ( law of effect )
2. Prinsip
pengulangan ( law of exercise )
3. Prinsip
kesiapan ( law of readiness )
4. Prinsip
kesan pertama ( law of primacy )
5. Prinsip
makna yang dalam ( law of intensity )
6. Prinsip
bahan baru ( law of recentcy )
7. Prinsip
gabungan( perluasan dari prinsip efek kepuasan dan prinsip pengulangan )
DAFTAR PUSTAKA
Atang
Kusdinar dkk., 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Karya Cv
Dimyati, Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta, 2006.
Oemar
Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Bumi Aksara
Paulina,
Panen, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta :
UT, 2003.
http://matakuliahbelajardanpembelajaran.blogspot.com/2012/10/makalah-prinsip-prinsip-belajar-dan_7842.html (dikutip oktober 2013)
Harrah's Casino Las Vegas - MapYRO
BalasHapus› 안성 출장마사지 harrahs-casino › harrahs-casino 당진 출장마사지 Find Harrah's Casino Las 삼척 출장마사지 Vegas, Nevada, United States, United 광양 출장안마 States, ratings, photos, prices, expert advice, traveler reviews 경기도 출장안마 and tips, and more information from